Macam-macam Ketakutan Ibu Hamil Menjelang Persalinan

Macam-macam Ketakutan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. Menjelang hari-hari kelahiran bayi, ada saja pikiran dan cemas melanda ibu hamil. Saya juga merasakan hal yang sama. Walau lagi senang akan ketemu bayi, tapi tetap saja rasanya ada takut dan cemas yang nambah pikiran saya. Btw, beda-beda loh ternyata ketakutan yang saya alami saat mau lahiran Raffi atau saat mau lahiran baby R ini.

Wajar tidak sih saya mengalami ketakutan seperti itu? Wajar bila dihadapi dengan sikap bijaksana, tapi tidak wajar kalau sampai membuat depresi dll. Tahu sendiri mood swing ibu hamil itu berubah-ubah. Naik turun gak tentu. Yah, pada suami, keluarga dan sahabat ibu hamil berpijak. Bisa curhat uneg-uneg dan lain-lain. Jadiiiiiiiiiiii kalau misalnya ibu hamil lagi curhat ya mbok dengerin saja :D. Dimaklumi saja, walau kadang curhat sambil marah-marah atau sampai nangis :v.

Baca juga : Mood Swing Ibu Hamil

Apa saja sih ketakutan yang biasa dialami Ibu Hamil menjelang persalinan? Ini dia 8 ketakutan yang terjadi pada ibu hamil menjelang kelahiran bayi.

1. Takut Sakit

Melahirkan itu pasti sakit. PASTI! Siapa coba disini yang bilang melahirkan itu gak sakit :v :v. Apalagi sekarang jamannya kepo diinternet, biasanya nih pada suka nyari info gimana sih nyeri dan sakitnya lahiran itu? Betul tidak? Belum lagi sharing dari teman-teman lain cerita tentang proses lahiran yang bikin hati dag dig dug. Dan itu pasti bikin kita bayangin bagaimana situasi nanti di rumah sakit dll :"). Duh, pasti tambah stress :v.

2. Takut Meninggal

Ini saya alami sekarang, rasanya umur saya itu sudah tidak lama lagi :"(. Tidak tahu kenapa, padahal suami saya bilang "Jangan mikir aneh-aneh, tugas kita masih banyak". Kenapa rasa itu hadir? Karena melahirkan itu adalah proses hidup dan mati :"). Bila kontraksi semakin kuat, ketakutan akan ajal dan ingat Tuhan juga akan makin menjadi.

Apalagi menjelang kelahiran biasanya sudah kontraksi palsu kan? Biasanya kita mikir, "Duh kontraksi palsu saja gini gimana kontraksi asli ya?" :v.

Tapi iya loh, saat mau lahiran Raffi... pas kontraksi awal sih santai gitu eeeh pas sudah kontraksi makin meningkat, pikiran saya kemana-mana. Dan lagi-lagi, suami dan keluarga (pendamping persalinan) yang bisa menenangkan kita ^^.

3. Takut bayi cacat atau meninggal

Setiap orang tua pasti ingin anaknya sehat, selamat dan sempurna. Makanya ada rasa khawatir takut bayi kita kenapa-napa :"(. Ini berpengaruh banget pada psikologis ibu, sehingga ibu bisa stress dan janin juga jadi stress. Exhale inhale, semuanya Gusti Allah yang menentukan. Kita cuma bisa berusaha dan berdoa agar janin selalu sehat dan sempurna. Be positif thinking, mom!. 

4. Takut Proses Persalinan lama

Tiap ibu hamil beda-beda, termasuk fase kontraksinya juga. Pembukaan demi pembukaan memang beda-beda waktunya. Tapi percayalah sama bayi, dia juga berusaha untuk keluar bertemu kita. Btw, tahu tidak pas Raffi pembukaan itu 3 hari loh wkwkwkw.

5. Takut Infeksi

Bisa saja loh ibu hamil kayak gini :D dan itu terjadi! Agar kita tenang, cek kebersihan dan prosedur rumah sakit untuk kelahiran bayi. Dan ini pentingnya kita percaya sama dokter kandungan yang pegang kita. Secara kan, dia mulai hamil dan melahirkan akan mendampingi kita.

Baca juga : Tips memilih dokter kandungan

6. Takut tidak bisa adil

Dan, ini terjadi pada saya sekarang. Mellow yellow gitu huhuhuhu. Takut tidak bisa adil membagi waktu antara Raffi dan adiknya :"(. Walau teman-teman bilang, seorang ibu itu nalurinya sudah adil jadi percaya sajalah bisa. Hikz

7. Takut kekurangan biaya

Kalau dulu banyak anak banyak rejeki. Tapi entah sekarang masih berlaku tidak ya xD. Secara nih ya, jaman sekarang apa-apa mahal. Biaya lahiran saja mahal :v. Jadi kepikiran kan? Kira-kira cukup tidak ya biayanya dll.

8. Takut tidak bisa membahagiakan anak

Dalam arti luas ini memang lebar banget urusannya. Bisa mencangkup biaya, kasih sayang sampai pendidikan anak juga ngaruh. Makanya kita takut kalau anak tidak bahagia sama kita dan takut kita tidak sadar dengan hal itu hikz....

Banyak ya ketakutan-ketakutan yang terjadi menjelang persalinan :"(. Sebenarnya bukan hanya ibu saja loh, suami juga banyak cemas dan takutnya walau tidak diutarakan. Hal yang ditakutkan kurang lebih sama dengan ibu hamil. Makanya kenapa suami istri itu harus saling terbuka, tidak ada salahnya sambil curhat sebelum persalinan agar hati sama-sama plong.

Kenapa saya bilang begitu? Soalnya saya sendiri juga gitu :"). Ini pengalaman pribadi loh, saya khawatir Raffi siapa yang jaga kalau lahiran nanti. Ternyata suami saya baca dan rada baper. Sampai saya diajak ngomong dan dipegang tangannya "Ada aku disini. Tidak ada yang perlu kamu bingungkan". Huhuhuu, jadi ngerasa bersalah kenapa harus nyetatus tanpa  ngobrol dulu sama suami. Padahal nih ya, saya itu bikin status biar ada solusi dari yang sudah pengalaman dengan kondisi yang sama :v. Semoga ada jalan dah gimana nanti, siapa yang jagain Raffi saat lahiran baby R :").

Btw, saya ada beberapa tips yang bisa mengurangi ketakutan menjelang persalinan. Ini sudah saya praktekkan saat menjelang kelahiran Raffi dan baby R kali ini. Dan menulis ini juga membuat saya jadi semangat kembali agar tidak perlu terlalu takut menghadapi persalinan yang sebentar lagi terjadi.

1. Berdoa pada Tuhan
Ini tidak bisa tidak sih ya. Karena hanya padaNya, kita memohon pertolongan. Berdoa semoga dimudahkan semuanya, berdoa semoga digampangkan jalanNya dalam hal apa saja pada proses kelahiran. Bismillah, insyaallah bisa terlewati semua dengan baik.

2. Berusaha jadi pribadi yang positif
Untuk saya yang termasuk ukuran baperan :v, ini memang agak sulit. Karena apapun saya pikir sampai dalam masuk hati :v*walau keliatannya biasa-biasa saja dari luar :v. Tapi saya harus bisa positif thinking apapun yang terjadi, demi kesehatan bayi dan semuanya.

Salah satu caranya adalah dengan menghindari gesekan dengan orang yang bikin pikiran xD. Lebih tenang dan lebih adem :"). Dan itu membuat saya tenang. Selain itu tidak terlalu banyak baca dan dengar cerita macem-macem juga bikin tenang hidup :"p.

3. Pendamping persalinan yang mengerti kita
Ini bisa suami, keluarga atau orang lain dan biasa disebut doula. Dia akan menemani setiap proses persalinan nanti. Ceritakan padanya tentang ketakutan kita agar lebih tenang. Ceritakan juga rencana-rencana persalinan yang akan kita lakukan nanti.

4. Selesaikan yang perlu diselesaikan sesuai kemampuan
Ini bisa kerjaan, beli perlengkapan bayi dll. Termasuk mempersiapkan biaya kelahiran loh ya, jaga-jaga juga ^^. Saya sendiri masih kepikiran sama kerjaan. Tapi berusaha satu-satu diselesaikan. Semoga bisa! Cuma semampunya saja ya, jangan dipaksakan sampai memforsir tenaga. Makanya kenapa saya rada susah ngetik sekarang apalagi ikutan lomba. Duduk aja sudah mentok meja ini namanya perut :v.

5. Keyakinan dan percaya diri bahwa saya bisa
Iya tidak ada yang bisa mengalahkan selain niat dari dalam diri sendiri. Karena bagaimanapun semua kembali ke orangnya masing-masing ^^. Bismillah dan percaya pada Allah bahwa kita bisa melaluinya. Semua akan baik-baik saja.

Pyuh, menulis ini membuat saya lega dan bisa jadi afirmasi positif agar saya lebih percaya diri lagi menghadapi persalinan tanpa ada pikiran macem-macem. Semoga bermanfaat ya buat ibu-ibu hamil yang mengalami macam-macam ketakutan saat menghadapi kelahiran bayi. Mikirin yang senang-senang saja dulu  sebelum lahiran walau sudah mulai kontraksi ^^. Bismillah saja pasti ada jalan. Semangat!